Gerhana matahari
total 9 Maret 2016 nanti tidak berdurasi lama. Saya berbagi bocoran perkiraan
ini supaya kita tahu apa yang bisa kita lihat nanti. Dan jam berapa tepatnya. Ya,
semoga data yang saya berikan ini tepat. Saya peroleh data dari simulasi si
Stella*.
Karena durasinya
tak akan lama (hanya dua menit!), pastikan kamu tidak menyia-nyiakan kesempatan
itu untuk melihat hal-hal yang mungkin tak akan terlihat lagi seumur hidupmu—kecuali
jika kamu berpindah tempat.
Seumur hidup?
Seberapapun usia kamu sekarang, anak-cucumu yang saat ini belum lahir belum
tentu akan mengalami gerhana matahari total—kecuali bila mereka berada di
tempat dan waktu yang tepat.
Well, gerhana
matahari total nanti dilihat dari Paringin kira-kira akan begini:
Pukul
08.31.28 matahari benar-benar tertutup bulan. Gelap? Belum. Corona matahari
masih cukup terang hingga magnitude -16,94 (Note: magnitude yang ini adalah
ukuran kecerlangan benda langit; semakin kecil angkanya, atau semakin banyak
minusnya, semakin terang benda itu terlihat dari bumi).
Pukul
08.31.30 (yup, dua detik kemudian) corona tinggal sisa-sisa saja, jadi kalian
bisa menikmat langit senja di pagi gitu. Matahari sampai pada
puncak-tak-terlihatnya, yaitu pada magnitude 0,74.
Bila
beruntung (misalnya memiliki langit yang cukup cerah saat itu) kamu bisa
melihat planet Venus (bintang fajar) sedikit di atas agak ke kanan dari matahari.
Sedikit, kira-kira 20 derajat aja. Saat itu magnitude Venus sekitar -3.07.
Dengan magnitude segitu, biasanya dia yang paling duluan nampak bila muncul di
langit senja.
Bila lebih
beruntung lagi, kamu bisa melihat si kecil Merkurius di antara matahari dan
venus.
Masih di
sekitar matahari, jika kamu punya teleskop yang cukup wow dan bisa menembuskan
pandangan melalui awan, kamu akan melihat satelit Envisat melintas sekitar 15
derajat di bawah matahari, ke arah kanan. Benda itu memang kerjaannya
berputar-putar di atas bumi, ngebut di ketinggian 770 km. (Sudahlah, kalau
satelit buatan begini kita memang jaraaaang bisa melihatnya; ukurannya kecil,
jaraknya jauuuh)
Nah, karena
pagi itu matahari masih di sisi timur, nggak terlalu tinggi pula (sekitar 30
derajat), berarti langit barat akan relatif lebih redup dibanding lingkungan si
matahari. Bila kamu beruntung lagi (misalnya memiliki langit yang cerah),
mungkin kamu bisa melihat bintang-bintang di sana. Yang paling mudah dikenali
adalah rasi Scorpio—dengan raksasa merah Antares di bagian dada si
kalajengking. Pagi itu Scorpio ada di arah 206 – 246 di ketinggian 36 – 46
derajat.
Lagi-lagi
bila beruntung, kamu bisa melihat planet Mars di depan kepala si Scorpio.
Gampangnya, Mars akan berada di sisi kanan agak bawah dari Antares. Semoga kamu
bisa mengenalinya. Ciri khasnya: warnanya nggak kalah merah dibanding Antares.
Mars ini bisa lebih terlihat, karena magnitude-nya sekitar 0,27 aja, dibanding
Antares yang biasanya di kisaran 1,05.
Dan satu
lagi aja, coba temukan Saturnus. Yup, planet cantik yang pake cincin pemberian
Tuhan—bukan karena Tuhan ingin bertunangan dengannya, of course. Posisinya
sedikit di atas Antares. Sedikiiit, kira-kira 8 derajat aja. Magnitude-nya
sekitar 0,65—jadi, semoga bisa kita lihat dia cengar-cengir di hari libur itu.
Saya
sarankan, lekaslah menikmati semua itu, apapun yang bisa kamu temukan di langit
senja edisi pagi itu. Karena, matahari tidak akan pasrah ditutupi bulan. Ia
akan memberontak, dan ia hanya butuh waktu sekitar 02’06” aja untuk kembali
pamer senyum.
Yup, pukul
08.33.36 magnitude-nya akan naik lagi ke angka -15. Itu sudah sangat cukup
untuk menyuliitkan kita memandangnya dalam bentuk huruf C—kecuali anda dibantu
oleh alat tertentu atau mendung yang cukup.
Dan … saya
punya pengalaman yang mungkin jadi kabar buruk untuk teman-teman di Kalsel di
luar area Hulu Sungai. Pada suatu sore Januari 2009 di suatu tempat di seberang
sana, saya menyaksikan gerhana matahari parsial. Gerhana matahari sebagian,
yaitu ketika bulan menutupi wajah matahari, sehingga piringan matahari yang
tampak hanya tersisa tipiiiiss berbentuk huruf C. Itupun terlihat ketika
mendung cukup tebal melintas di depannya—dan saya menyaksikannya dari dalam
rumah berkaca gelap.
Teman-teman
di banjarmasin, banjarbaru, martapura, tanah bumbu, tanah laut dan kotabaru
mungkin akan melihat gerhana matahari parsial itu. Pada pagi 9 Maret 2016. Tapi
jika kamu berharap bisa melihat bola hitam bulan menghalangi matahari, saya
kira kamu akan kecewa.
Bulan memang
menghalangi pandangan kita ke matahari, tetapi tidak terlihat hitam seperti di
animasi-animasi yang menggambarkan gerhana matahari parsial itu. Bulan hitam
hanya terlihat saat gerhana matahari total, saat bulan benar-benar menutupi
100% wajah matahari dari pandangan kita. ***
*stellarium 0.12.4
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
di sini boleh komen