Kapan maut menjemput, hanya Tuhan yang tahu. Kapan
Mary Jane mati, ternyata kita pun tak tahu. Karena setelah kita repot-repot
menjadwalkan kematiannya, ternyata ada interupsi yang membuat jadwal itu
dibatalkan. Saya tidak cukup intens mengikuti perkembangan beritanya sehingga
kurang tahu dia terlibat apa di negaranya yang membuat kita harus menunda
jadwal eksekusi matinya. Yang jelas, yang mengajukan interupsi itu bukan Peter
Parker.
Sudahlah. Itu nasib baik dia saja. Saya lebih tertarik
pada kecaman para pemimpin negara-negara yang ada warganya ikut dimatikan
kemarin malam.
Apanya yang menarik? Ah, susah mengatakan yang mana. Asiknya,
seorang teman di facebook kemarin memasang status yang dia bilang hasil copas
dari seorang warga Singapura. Saya ingin membagikannya di sini—karena membagikan
status itu di facebook ternyata nggak benar-benar terbagi ke publik; teman saya
itu membatasi siapa-siapa yang bisa melihatnya. Tetapi, karena versi aslinya
pakai bahasa sana, saya ingin mencoba kemampuan penerjemahan saya. Let’s see!
*****
Ketika sebuah negara lemah, dia akan di-bully.
Jika anda mengikuti berita-berita tentang eksekusi
mati Bali 9, saya yakin sebagai seorang Asia, dari negara manapun anda berasal,
anda bisa melihat dengan dua mata terbuka lebar, betapa orang-orang Barat
hanyalah sekumpulan bully.
Ini diarahkan kepada orang-orang Audtralia, Perancis
dan Brazil yang tinggal di negara-negara Asia. Jika anda TIDAK MENGHORMATI hukum
setempat, dan mengira anda bisa melakukan apapun sekehendak anda, maka janganlah
datang! Sama sekali jangan datang! Kami tidak suka!
Kami orang Singapura, Malaysia dan Indonesia lebih
suka wisatawan lain daripada kaum anda, orang Barat. Tolong, bawa racun anda ke
tempat lain saja.
Hukum Singapura, Malaysia dan Indonesia sangat jelas,
sejelas jernihnya kristal. Kami akan MENGGANTUNG pengedar narkotika. Apanya yang
sulit dipahami di sini?
Sekarang, warga kalian telah tertangkap tangan, tapi kalian
negara-negara besar nan arogan masih ingin mem-bully negara berkembang seperti
Indonesia untuk tunduk pada tuntutan kalian.
USA menggantung dan membunuh ribuan pengedar
narkotika, mengapa kalian tidak bersuara di sana? USA hampir memusnahkan Iraq,
sebuah negara yang tidak pernah mengancam siapapun, mengapa kalian tidak
bersuara di sana?
Orang-orang ini membawa racun dan menghancurkan aum
muda kami, dan anda meminta kami memaafkan mereka? Mereka tahu risikonya,
mereka ambil risiko itu, mau bilang apa lagi?
Brazil, sebuah negara korup yang tak mampu lagi melawan
kartel narkotika, sebuah negara dengan tingkat kriminalitas sangat tinggi di
kota-kotanya, mencoba mengajari negara lain cara menghukum kejahatan warga
negara mereka sendiri? Sangat lucu!
Australia, negara yang juga tak mampu memerangi
narkotika. Penyalahgunaan narkotika oleh remaja-remaja Australia adalah salah
satu yang tertinggi di kalangan negara-negara maju. Cari saja di google, anda
akan melihatnya sendiri. Dengan komplotan-komplotan kejahatan dan bandar
narkotika menduduki kota-kota dan perguruan tinggi mereka, mereka pemerintahnya
sekarang mencoba membela nyawa bandar narkotika? Pesan apa yang sedang anda
coba sampaikan kepada kaum muda anda? Bahwa penggunaan narkotika itu sama
sekali bukanlah kejahatan, sampai-sampai perdana menteri kalian membelanya? Sangat lucu!
Perancis dan seluruh Eropa, apa lagi yang bisa
dikatakan? Pernah mengunjungi Amsterdam? Ibukota narkotika dunia. Pencandu/pemadat
di mana-mana. Pemuda-pemuda pengangguran menghisap narkotika di kedai-kedai
kopi. Sangat lucu!
Jadi, kepada semua orang Australia, tolong, jangan berkunjung
ke Bali! Tolong, kami memohon kepada anda. Kami betul-betul tidak ingin kaum anda
di sana. Tolong, jangan datang ke
Singapura, kami tidak ingin anda di sini. Silakan pergi ke negara-negara dimana
anda dapat kebebasan menghirup kokain seperti Brazil atau Eropa.
Saya minta, dan mendesak, negara-negara Asia, terutama
Thailand dan Filipina, untuk menggalang harga diri kalian sebagai orang Asia. Jangan
biarkan orang-orang Barat menginvasi budaya kalian. Ketika saya mengunjungi
pantai-pantai di Thailand dan Filipina, yang saya lihat di sana bukanlah
wisatawan, melainkan komplotan-komplotan Eropa dan Eropa Timur menjual banyak
barang, dari narkotika sampai pelacuran. Pelan tapi pasti, itu akan membunuh
negara yang ditempati.
Kepada semua orang Barat, semua bangsa Barat, jika
negara anda sedang ambruk dan hancur, tolong jangan seret kami.
Terima kasih.
*****
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
di sini boleh komen