Aku ingat
betul, aku lebih suka membaca-baca brosur dan “perangkat perang” si agen
milagros ketika dia mendemonstrasikan produk milagros. Untungnya, entah karena
tidak fokus membaca atau punya sedikit skill
mata-mata, aku sempat melirik dan mengingat ucapan orang-orang di sekitarku
saat itu.
Di kemudian
hari, ketika aku menjadi agen milagros dan harus menjelaskan tentang kehebatan
air minum superistimewa itu, ingatan dari demo produk yang tidak kuperhatikan
itu menyelematkanku. Tidak … bukan saja menyelamatkanku, tapi juga memberiku
penjualan yang bagus.
Ketika
teringat itu, saya langsung berikan demo kepada beberapa orang yang tertarik
dan bertanya tentang apa itu milagros. Kutirukan apa yang kuingat itu. Kuminta
salah satu dari mereka—yang bobot badannya jelas-jelas lebih berat daripada
aku—untuk berdiri dengan kedua tumit dan kaki rapat. “Aku akan menarik tanganmu
ke bawah, kamu jangan biarkan lutut dan pinggangmu tertekuk. Kalau nanti mau
ambruk gara-gara kutarik tanganmu ke bawah, ya jatuh aja. Toh, jatuhnya ke
arahku. Nanti aku yang menahan, atau kamu jatuh saja menimpaku,” ujarku.
Well,
posisi yang kuminta itu adalah posisi yang sangat gampang dirobohkan. Berat
badanku hanya di kisaran 54 kg, tapi hingga saat ini, sebesar apapun orangnya,
tidak ada yang tidak tumbang saat kuminta ambil posisi demikian dan kutarik
tangannya ke bawah. Pada awalnya sih …
Karena,
kemudian kuletakkan sebotol spray milagros (milaspray) di sakunya sebelum
kulakukan hal yang sama seperti sebelumnya. Hanya saja, memang terbukti,
setelah milaspray ada di kantong teman yang berdiri dengan kedua kaki dan tumit
rapat, sangat susah bagiku menumbangkannya dengan cara menarik tangannya ke
bawah. Bahkan sampai kedua kakiku terangkat—yang artinya aku menggunakan
seluruh berat badanku untuk menarik tangannya ke bawah—ia tetap tidak tumbang.
Bahkan pernah juga itu kulakukan pada seorang perempuan kru TVRI Kalsel.
Hasilnya sama.
Demo lain,
tetap dengan si mungil milaspray. Kuminta orang mengangkat benda berat yang
terlihat di sekitar kami mengobrol. Ada yang pernah mengangkat speaker besar,
pot bunga besar, dan yang paling sering kalau outdoor adalah pantat sepeda
motor. Setiap orang yang pernah kuminta—atau tepatnya kutunjukkan bukti manfaat
energi skalar milagros—selalu merasakan perbedaannya antara mengangkat barang
saja dan mengangkat barang sambil mengantongi sebotol milaspray.
Gilanya,
berkali-kali kutunjukkan hal itu kepada banyak orang, tanpa pernah sekalipun
aku mencobanya sendiri. Lupaaaa … hehehe …. Well, akhirnya, aku mencobanya
sendiri sekitar dua bulan setelah demo pertamaku.
Tapi, itu
bukan eksperimen pribadi pertamaku. Karena satu bulan sebelumnya aku sudah
mendemokan energi skalar yang terkandung dalam milagros dengan cara lain. Itu
ketika si Surya—teman sekantor beda bagian yang tidak kurus dan badannya lebih
tinggi dariku—mau membeli milagros dariku. Membeli tapi hanya karena penasaran.
Hanya sebotol. Kutunjukkan energi skalar milagros dengan cara menantangnya
panco. Aku menang? Tidak. Karena faktor beda berat dan tenaga, saat itu jam 14,
aku masih duduk di meja kerjaku, belum makan siang, sedangkan si Surya
mendatangiku setelah makan siang. Pada kesempatan pertama, aku kalah hanya
dalam 10 detik, dan berakibat tangan dan sekujur lenganku bergetar seperti
orang kelaparan. Ya, memang lapar. Itu jam dua siang dan aku belum makan
apa-apa selama 6 jam. Tapi pada kesempatan kedua, si Surya harus berusaha keras
untuk bisa mengalahkanku, dan makan waktu 50 detik lebih—gara-gara aku
melawannya sambil memeluk sebotol milagros di tangan kiriku. Itu sebotol yang
kemudian dia beli. Hehe ..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
di sini boleh komen