Ada yang tahu tentang AIDS? Rasanya semua orang juga tahu. Apa gunanya wikipedia
kalau hal seterkenal itu saja tidak tahu.
Kemarin aku dipercaya lagi oleh beberapa kakak pramuka
untuk mengajak anak-anak saka bakti husada pramuka ngobrol soal AIDS. Saka
bakti husada itu pramuka jurusan kesehatan.
Di Balangan, saka bakti husada biasa latihan rutin
tiap Rabu sore di bawah binaan dinas kesehatan. Lokasi latihannya juga di
halaman belakang kantor dinas itu. Latihannya jelas nggak melulu latihan
bergaya semi-militer. Karena concern ke bidang kesehatan, ya bisa jadi mereka
sering berdiskusi atau ada sessi kelas dengan materi-materi tentang kesehatan.
Entah format apa yang biasa mereka pakai, tapi kalau
aku diminta mengisi materi, ya kuajak papra ABG
itu ngobrol saja, sambil duduk di aspal. Kenapa ngobrol? Ya, karena topiknya
AIDS dan kuanggap mereka sudah tahu tentang itu. Tentang narkoba, mereka juga
sudah tahu. Tentang donor darah, mereka belum banyak tahu. Well, obrolan kami
sore kemarin berkisar di tiga hal itu. Tinggal ciptakan jembatan-jembatan yang
cocok saja untuk menghubungkan ketiganya, sehingga obrolan tetap terasa dalam
satu topik.
Dari sekitar dua puluh ABG
di sessiku kemarin sore, hanya satu orang yang bisa ngomong bahayanya jika kita
bersikap negatif atau tidak menerima kehadiran ODHA (pengidap HIV atau
penderita AIDS). Satu orang itupun tahunya dari sessiku yang tahun lalu. Jadi,
selama ini mereka masih menilai AIDS itu sangat berbahaya tetapi menilai lebih
baik menghindari pengidap atau penderitanya. Haduh, sikap begini juga sangat
berbahaya, pemirsa!
Bahayanya adalah, jika si ODHA itu merasa tersinggung,
merasa tersingkirkan, merasa tersisihkan, merasa tidak diterima, merasa secara
sosial diisoli, dan yang semacam-semacam itu (apapun yang bisa membuatnya
merasa “sakitnya tuh di sini,”), dampaknya bisa sangat sangat buruk. Ya kalau
dia minder dan putus asa lalu bunuh diri, selesai urusan: virus tidak akan
tersebar atau tertular ke orang-orang di sekitarnya. Lha kalau si ODHA itu
mendendam lalu secara sengaja menyebarkan virus HIV-nya, itu yang sangat sangat
berbahaya.
Kayaknya aku memang harus segera mewujudkan ide
buletin-ku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
di sini boleh komen