Rabu, 02 Maret 2016

Gerhana 9 Maret 2016


Gerhana matahari total 9 Maret 2016 nanti tidak berdurasi lama. Saya berbagi bocoran perkiraan ini supaya kita tahu apa yang bisa kita lihat nanti. Dan jam berapa tepatnya. Ya, semoga data yang saya berikan ini tepat. Saya peroleh data dari simulasi si Stella*.

Karena durasinya tak akan lama (hanya dua menit!), pastikan kamu tidak menyia-nyiakan kesempatan itu untuk melihat hal-hal yang mungkin tak akan terlihat lagi seumur hidupmu—kecuali jika kamu berpindah tempat.

Seumur hidup? Seberapapun usia kamu sekarang, anak-cucumu yang saat ini belum lahir belum tentu akan mengalami gerhana matahari total—kecuali bila mereka berada di tempat dan waktu yang tepat.
Well, gerhana matahari total nanti dilihat dari Paringin kira-kira akan begini:

Pukul 08.31.28 matahari benar-benar tertutup bulan. Gelap? Belum. Corona matahari masih cukup terang hingga magnitude -16,94 (Note: magnitude yang ini adalah ukuran kecerlangan benda langit; semakin kecil angkanya, atau semakin banyak minusnya, semakin terang benda itu terlihat dari bumi).

Pukul 08.31.30 (yup, dua detik kemudian) corona tinggal sisa-sisa saja, jadi kalian bisa menikmat langit senja di pagi gitu. Matahari sampai pada puncak-tak-terlihatnya, yaitu pada magnitude 0,74.

Bila beruntung (misalnya memiliki langit yang cukup cerah saat itu) kamu bisa melihat planet Venus (bintang fajar) sedikit di atas agak ke kanan dari matahari. Sedikit, kira-kira 20 derajat aja. Saat itu magnitude Venus sekitar -3.07. Dengan magnitude segitu, biasanya dia yang paling duluan nampak bila muncul di langit senja.

Bila lebih beruntung lagi, kamu bisa melihat si kecil Merkurius di antara matahari dan venus.

Masih di sekitar matahari, jika kamu punya teleskop yang cukup wow dan bisa menembuskan pandangan melalui awan, kamu akan melihat satelit Envisat melintas sekitar 15 derajat di bawah matahari, ke arah kanan. Benda itu memang kerjaannya berputar-putar di atas bumi, ngebut di ketinggian 770 km. (Sudahlah, kalau satelit buatan begini kita memang jaraaaang bisa melihatnya; ukurannya kecil, jaraknya jauuuh)

Nah, karena pagi itu matahari masih di sisi timur, nggak terlalu tinggi pula (sekitar 30 derajat), berarti langit barat akan relatif lebih redup dibanding lingkungan si matahari. Bila kamu beruntung lagi (misalnya memiliki langit yang cerah), mungkin kamu bisa melihat bintang-bintang di sana. Yang paling mudah dikenali adalah rasi Scorpio—dengan raksasa merah Antares di bagian dada si kalajengking. Pagi itu Scorpio ada di arah 206 – 246 di ketinggian 36 – 46 derajat.

Lagi-lagi bila beruntung, kamu bisa melihat planet Mars di depan kepala si Scorpio. Gampangnya, Mars akan berada di sisi kanan agak bawah dari Antares. Semoga kamu bisa mengenalinya. Ciri khasnya: warnanya nggak kalah merah dibanding Antares. Mars ini bisa lebih terlihat, karena magnitude-nya sekitar 0,27 aja, dibanding Antares yang biasanya di kisaran 1,05.

Dan satu lagi aja, coba temukan Saturnus. Yup, planet cantik yang pake cincin pemberian Tuhan—bukan karena Tuhan ingin bertunangan dengannya, of course. Posisinya sedikit di atas Antares. Sedikiiit, kira-kira 8 derajat aja. Magnitude-nya sekitar 0,65—jadi, semoga bisa kita lihat dia cengar-cengir di hari libur itu.

Saya sarankan, lekaslah menikmati semua itu, apapun yang bisa kamu temukan di langit senja edisi pagi itu. Karena, matahari tidak akan pasrah ditutupi bulan. Ia akan memberontak, dan ia hanya butuh waktu sekitar 02’06” aja untuk kembali pamer senyum.

Yup, pukul 08.33.36 magnitude-nya akan naik lagi ke angka -15. Itu sudah sangat cukup untuk menyuliitkan kita memandangnya dalam bentuk huruf C—kecuali anda dibantu oleh alat tertentu atau mendung yang cukup.

Dan … saya punya pengalaman yang mungkin jadi kabar buruk untuk teman-teman di Kalsel di luar area Hulu Sungai. Pada suatu sore Januari 2009 di suatu tempat di seberang sana, saya menyaksikan gerhana matahari parsial. Gerhana matahari sebagian, yaitu ketika bulan menutupi wajah matahari, sehingga piringan matahari yang tampak hanya tersisa tipiiiiss berbentuk huruf C. Itupun terlihat ketika mendung cukup tebal melintas di depannya—dan saya menyaksikannya dari dalam rumah berkaca gelap.

Teman-teman di banjarmasin, banjarbaru, martapura, tanah bumbu, tanah laut dan kotabaru mungkin akan melihat gerhana matahari parsial itu. Pada pagi 9 Maret 2016. Tapi jika kamu berharap bisa melihat bola hitam bulan menghalangi matahari, saya kira kamu akan kecewa.

Bulan memang menghalangi pandangan kita ke matahari, tetapi tidak terlihat hitam seperti di animasi-animasi yang menggambarkan gerhana matahari parsial itu. Bulan hitam hanya terlihat saat gerhana matahari total, saat bulan benar-benar menutupi 100% wajah matahari dari pandangan kita. ***

*stellarium 0.12.4