Sabtu, 11 April 2015

Bersepeda Itu Tidak Mahal, Karena Banyak Sepeda Yang Memang Tidak Mahal



Masih banyak orang yang berpikir bahwa sepeda itu mahal. Terutama sepeda yang dari pabriknya gak pake keranjang.

Tiap pagi aku sampai di parkiran kantor, hampir selalu ada orang yang sedang mengobrol di sana. Biasanya mas-mas cleaning service (mereka sudah selesai bersih-bersih waktu jam kerja kantor mulai), penjaga malam yang mau pulang, atau para pegawai yang lebih banyak menggunakan ototnya untuk bekerja. Yeah, teman-teman yang banyak pake otaknya juga sih.

Orang-orang itu selalu saja mengira sepedaku berbandrol mahal. Ada yang mengira 6 jutaan, di atas 4 juta, dan perkiraan terendah yang pernah terlontar—sepanjang satu tahun aku bike-to-work—adalah 3,5 jutaan.
Ungkapan-ungkapan “Iyakah?”, “Wah, tidak terlalu mahal ya?”, “Bukannya 6 jutaan ya?” itu yang bikin aku sedih. Sedih karena mereka tidak tanya ke toko, tapi mengira harga sepeda itu mahal.

Aku melihat, dalam benak mereka sudah bercokol ide bahwa bersepeda itu mahal.

Di Paringin tidak ada restoran atau tempat makan yang mulus atau berkelas. Semuanya masih sangat cukup untuk disebut warung makan. Pada hari kerja, Rp 15.000 tidak akan cukup bikin pemiliknya percaya diri untuk pergi ke warung. Kampungku bukan kampung yang murah biaya makannya. Harga-harga dipatok sesuai pendapatan karyawan perusahaan tambang batubara. Aku dan puluhan ribu orang lain yang tidak kecipratan duit tambang terpaksa ikut menanggung beban harga itu jika tidak hengkang dari kampung itu. Damn it!

Jadi, sepedaku yang cuman seharga dua jutaan itu tidak mahal. Begitulah, setiap kali ada pertanyaan tentang harga sepedaku, sekalian kusebutkan harga semua barang tambahan yang menempel di sepedaku. Sepeda kubeli cuman Rp 2.150.000, pesan dulu karena gak ada stok di tokonya. Lima hari barang sudah datang. Botol minum plus tempatnya 50rebu, beli di pasar Paringin. Trus, tanduk stang 50rebu, bel 20rebu, beli di Jawa. *
 


*artikel ini pernah tayang di situs b2w-indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

di sini boleh komen