Kamis, 12 Maret 2015

Pramuka Juga Harus Waspadai HIV/AIDS


Ada yang tahu tentang AIDS? Rasanya semua orang juga tahu. Apa gunanya wikipedia kalau hal seterkenal itu saja tidak tahu.

Kemarin aku dipercaya lagi oleh beberapa kakak pramuka untuk mengajak anak-anak saka bakti husada pramuka ngobrol soal AIDS. Saka bakti husada itu pramuka jurusan kesehatan.

Di Balangan, saka bakti husada biasa latihan rutin tiap Rabu sore di bawah binaan dinas kesehatan. Lokasi latihannya juga di halaman belakang kantor dinas itu. Latihannya jelas nggak melulu latihan bergaya semi-militer. Karena concern ke bidang kesehatan, ya bisa jadi mereka sering berdiskusi atau ada sessi kelas dengan materi-materi tentang kesehatan.

Entah format apa yang biasa mereka pakai, tapi kalau aku diminta mengisi materi, ya kuajak papra ABG itu ngobrol saja, sambil duduk di aspal. Kenapa ngobrol? Ya, karena topiknya AIDS dan kuanggap mereka sudah tahu tentang itu. Tentang narkoba, mereka juga sudah tahu. Tentang donor darah, mereka belum banyak tahu. Well, obrolan kami sore kemarin berkisar di tiga hal itu. Tinggal ciptakan jembatan-jembatan yang cocok saja untuk menghubungkan ketiganya, sehingga obrolan tetap terasa dalam satu topik.

Dari sekitar dua puluh ABG di sessiku kemarin sore, hanya satu orang yang bisa ngomong bahayanya jika kita bersikap negatif atau tidak menerima kehadiran ODHA (pengidap HIV atau penderita AIDS). Satu orang itupun tahunya dari sessiku yang tahun lalu. Jadi, selama ini mereka masih menilai AIDS itu sangat berbahaya tetapi menilai lebih baik menghindari pengidap atau penderitanya. Haduh, sikap begini juga sangat berbahaya, pemirsa!

Bahayanya adalah, jika si ODHA itu merasa tersinggung, merasa tersingkirkan, merasa tersisihkan, merasa tidak diterima, merasa secara sosial diisoli, dan yang semacam-semacam itu (apapun yang bisa membuatnya merasa “sakitnya tuh di sini,”), dampaknya bisa sangat sangat buruk. Ya kalau dia minder dan putus asa lalu bunuh diri, selesai urusan: virus tidak akan tersebar atau tertular ke orang-orang di sekitarnya. Lha kalau si ODHA itu mendendam lalu secara sengaja menyebarkan virus HIV-nya, itu yang sangat sangat berbahaya.

Kayaknya aku memang harus segera mewujudkan ide buletin-ku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

di sini boleh komen